Selasa, 01 April 2008

bimbingan karir yunie


Bimbingan Konsulen
Guru Pembimbing :
  1. Dra. Zulmadini Abidin
  2. Dra. Elisabeth Matulesy
  3. Dra. Mardiana Ilam
  4. Dra. Triyatun
  5. Takdir Firman Nirwana, S.Psi

Ruang ini dapat Anda gunakan untuk berkonsultasi dengan Guru BK Click Form

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.

TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

  1. Fungsi Pemahaman
  2. Fungsi Pencegahan
  3. Fungsi Pengentasan
  4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
  5. Fungsi Advokasi

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan; (1) non diskriminasi, (2) individu dinamis dan unik (3) tahap & aspek perkembangan individu, (4) perbedaan individual.
  2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu; (1) kondisi mental individu terhadap lingkungan sosialnya, (2) kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
  3. Prinsip berkenaan dengan program layanan; (1) bagian integral pendidikan, (2) fleksibel & adaptif (3) berkelanjutan (4) penilaian teratur & terarah
  4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan; (1) pengembangan individu agar mandiri (2) keputusan sukarela (3) ditangani oleh profesional & kompeten, (4) kerjasama antar pihak terkait, (5) pemanfaatan maksimal dari hasil penilaian/pengukuran

ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. BK merupakan pelayanan psiko-paedagogis dalam bingkai budaya Indonesia dan religius.
  2. Arah BK mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal.
  3. Membantu siswa agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat perkembangannya.

VISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba Tuhan YME, sebagai makhluk individu, dan makhluk sosial dalam berhubungan dengan manusia dan alam semesta.

MISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa untuk dapat menjalani kehidupannya sehari-hari sebagai siswa secara efektif, kreatif, dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup untuk masa depan karir dalam:

  1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME;
  2. Pemahaman perkembangan diri dan lingkungan;
  3. Pengarahan diri ke arah dimensi spiritual;
  4. Pengambilan keputusan berdasarkan IQ, EQ, dan SQ; dan
  5. Pengaktualisasian diri secara optimal.

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMA

  1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME;
  2. Mencapai kematangan dalam hubungan antar teman sebaya, serta peranannya sebagai pria atau wanita;
  3. Mencapai kematangan pertumbuhan Jasmani Sehat;
  4. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas;
  5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir;
  6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri baik secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi;
  7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara;
  8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni;
  9. Mencapai kematangan dalam etika sistem dan nilai.

PROFIL KOMPETENSI LULUSAN SMA

ASPEK AFEKTIF
Siswa memiliki :

  1. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama masing-masing.
  2. Memiliki nilai-nilai etika dan estetika.
  3. Memiliki nilai-nilai demokrasi, toleransi dan humaniora.

ASPEK KOGNITIF
Menguasai ilmu, teknologi dan kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

ASPEK PSIKOMOTOR

  1. Memiliki keterampilan berkomunikasi, kecakapan hidup dan mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial, budaya dan lingkungan alam baik lokal, regional, maupun global.
  2. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bermanfaat untuk melaksanakan tugas/kegiatan sehari-hari.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI MELALUI BIMBINGAN KONSELING

  1. Perhatikan masing-masing butir tugas-tugas perkembangan siswa SLTA dan profil lulusan SLTA
  2. Kembangkan butir tersebut kedalam bidang-bidang Bimbingan Konseling (Pribadi, Sosial, Belajar, Karir)
  3. Rumuskan setiap pengembangan butir ke dalam bentuk kompetensi-kompetensi yang diharapkan
  4. Tentukan materi yang akan diberikan untuk mencapai kompetensi yang telah dirumuskan
  5. Pilihlah kegiatan layanan, kegiatan pendukung dan penilaian yang relevan dengan kompetensi.

1. BIMBINGAN PRIBADI SISWA SLTA

  1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif.
  3. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta dalam penyaluran dan pengembangannya.
  4. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.
  5. Pemantapan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  6. Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
  7. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

2. BIMBINGAN SOSIAL SISWA SLTA

  1. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif.
  2. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
  3. Pemantapan kemampuan bersikap dalam berhubungan sosial, baik di rumah, sekolah, tempat bekerja maupun dalam masyarakat.
  4. Pemantapan kemampuan pengembangan kecerdasan emosi dalam hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya baik di lingkungan sekolah yang sama maupun di luar sekolah.
  5. Pemantapan pemahaman tentang peraturan, kondisi sekolah dan upaya pelaksanaanya secara dinamis serta bertanggung jawab.
  6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

3. BIMBINGAN BELAJAR SISWA SLTA

  1. Pemantapan sikap dan kebiasaan dan keterampilan belajar yang efektif, efisien serta produktif, dengan sumber belajar yang lebih bervariasi.
  2. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok.
  3. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah lanjutan tingkat atas sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
  4. Pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat secara luas.
  5. Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi.

4. BIMBINGAN KARIR SISWA SMA

  1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan
  2. Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang hendak dikembangkan
  3. Pemantapan pengembangan diri berdasarkan IQ, EQ dan SQ untuk pengambilan keputusan pemilihan karir sesuai dengan potensi yang dimilikinya
  4. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kepentingan hidup
  5. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan

PENGENALAN DIRI DAN LINGKUNGAN SERTA PENGEMBANGAN DIRI DAN KARIR

  1. Siswa mengenal dan memahami siapa dirinya.
  2. Siswa mengenal dan memahami lingkungannya, meliputi lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, sosial, budaya dan masyarakat.
  3. Pengenalan dan pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungan itu dikerahkan untuk pengembangan diri siswa dalam segenap aspek pribadinya, termasuk pegembangan arah karir yang hendak diraihnya dimasa yang akan datang.

LAYANAN ORIENTASI
Layanan BK yang memungkinkan peserta didik memahami lingkungan yang baru dimasuki, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu

LAYANAN INFORMASI
Layanan BK yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik.

LAYANAN PEMBELAJARAN
Layanan BK yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN
Layanan BK yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (di dalam kelas, kelompok belajar, program studi, program latihan, magang, ko/ekstra kurikuler, dll) sesuai dengan potensi, bakat dan minat, serta kondisi pribadinya.

LAYANAN KONSELING PERORANGAN
Layanan BK yang memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah pribadi yang dideritanya.

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
Layanan BK yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu dan/atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya mereka sehari-hari dan/atau untuk pengembangan diri baik sebagai individu maupun sebagai siswa, dan untuk pengembilan keputusan dan/atau tindakan tertentu.

LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Layanan BK yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan masalah yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.

KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. APLIKASI INSTRUMENTASI BK (TES/ NON-TES)
  2. HIMPUNAN DATA (PRIBADI SISWA, PRESTASI, OBSERVASI, ABSENSI, CATATAN KEJADIAN)
  3. KONFERENSI KASUS
  4. KUNJUNGAN RUMAH
  5. ALIH TANGAN KASUS

APLIKASI INSTRUMENTASI
Kegiatan pendukung BK untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes.

HIMPUNAN DATA
Kegiatan pendukung BK untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data perlu diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.

KONFERENSI KASUS
Kegiatan pendukung BK untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai fihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan dalam rangka konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.

KUNJUNGAN RUMAH
Kegiatan pendukung BK untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan ke rumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.

ALIH TANGAN KASUS
Kegiatan pendukung BK untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat memberikan bantuan atas penanganan masalah tersebut

KETENAGAAN DALAM PENGELOLAAN PROGRAM BK
Guru BK:
Konselor, adalah guru yang berlatar-belakang pendidikan BK yang melakukan: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi/ penilaian, analisis, dan tindak lanjut program dan kegiatan layanan BK.
Guru Pembimbing, adalah Konselor dan Guru yang ditugaskan dalam penyelenggaraan bimbingan.
Guru Mata Pelajaran, adalah mitra kerja Guru BK dalam pelaksanaan program BK.
Wali Kelas, adalah mitra kerja dalam pelayanan BK. Kepala Sekolah, adalah penanggung jawab menyeluruh kegiatan sekolah, termasuk kegiatan BK.

PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Didasarkan KEBUTUHAN NYATA siswa LENGKAP dan MENYELURUH (memuat segenap fungsi BK) SISTEMATIS (disusun menurut urutan logis, singkron, dan tidak tumpang tindih). TERBUKA dan LUWES (mudah menerima masukan tanpa harus merombah program secara menyeluruh) Memungkinkan KERJASAMA dengan pihak terkait lDimungkinkan PENILAIAN dan TINDAK LANJUT.

PERMASALAHAN
Penyusunan Program BK, tidak didasarkan pada kebutuhan nyata siswa. Pelaksanaan Program BK

  1. Tidak adanya jam masuk kelas
  2. Kurangnya sarana dan prasarana
  3. Masih adanya tugas-tugas yang mestinya bukan tanggung jawab guru BK.
  4. Belum adanya kepercayaan terhadap guru BK
  5. Penilaian BK, masih bervariasinya sistem penilaian dalam BK.

CONTOH PENGEMBANGAN SILABUS
Tugas perkembangan I
Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
Bidang Bimbingan Pribadi
Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Rumusan Kompetensi :
Memahamin secara lebih luas dan mendalam kaidah-kaidah ajaran agama yang dianutnya.
Materi Pengembangan Kompetensi
Macam-macam kaidah ajaran agama.
Kelas : X – XII
Kegiatan Layanan : Orientasi dan Informasi
Kegiatan Pendukung : Aplikasi Instrumentasi, Himpunan Data
Penilaian : Laijapen, Laijapan
Keterangan : Bekerjasama dengan Guru Agama

Selasa, 25 Maret 2008

artikel psikologi yunie

Psikologi Remaja

Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, bukan masa transisi yang selama ini digaungkan. Karena mereka dicap tengah mengalami kegamangan, akibatnya, sebagian remaja yang sewaktu kanak-kanak telah dididik dengan baik oleh orangtuanya merasa perlu mencari identitas baru, identitas yang berbeda dari yang mereka miliki sebelumnya. Apa akibatnya ? Ada remaja kita yang terjebak dalam arus coba-coba. beberapa remaja putri mencoba berbagai dandanan, make up dan aksesoris yang menyeret mereka pada perilaku konsumtif dan kecenderungan tabarruj, sementara yang putra mulai membolos sekolah dan merokok. Beberapa mencandu narkoba dan bergaul terlalu bebas. Dalam Islam, masa remaja berarti mulainya masa akil baligh. Keadaan fisik, kognitif (pemikiran) dan psikososial (emosi dan kepribadian) remaja berbeda dengan keadaan pada tahap perkembangan lain. Karena sudah baligh, mereka menanggung kewajiban beribadah wajib. Kewajiban menunaikan ibadah wajib ini ditunjang oleh perubahan raga yang makin menguat dan membesar, sekresi hormon baru, dan perubahan taraf berfikir mereka. Namun kematangan organ internal tubuh mereka tidak serta merta membuat mereka lebih matang perasaan dan pemikirannya. Secara fisik, remaja mampu melaksanakan puasa dan shalat, maupun perjalanan haji, walaupun umumnya mereka belum memiliki kemandirian untuk membayar sendiri zakatnya. Secara kognitif, remaja mampu memaknai makna yang mendalam dari dua kalimat syahadat. Remaja makin mampu menangkap dan memahami konsep-konsep abstrak yang sebelumnya hanya mereka pahami sebagai pengetahuan satu arah. Mereka mampu memaknai ayat dan hadits-hadits yang mereka pelajari sewaktu kecil, dan mampu menangkap fenomena alam sebagai bukti dari keberadaan Allah. Proses ini bila tidak ditunjang dengan tuntunan dan bimbingan yang tepat, dapat membuat pencarian mereka atas nilai dan tujuan hidup mereka tidak terpenuhi, atau didapat dari sumber lain yang telah terkorosi oleh hawa nafsu manusia dan disesatkan oleh syaithan. Na’udzubillahi min dzalik. Bagaimana pementor dapat membantu remaja yang dibinanya ? Pertama, mereka harus diingatkan pada fitrah keislamannya. Tingkatkan keimanan mereka, Buat mereka nyaman berIslam, bersentuhan langsung dengan nilai-nilai kebenaran yang terkandung dalam Islam dan buat mereka patuh akan kewajiban sebagai seorang muslim dengan cara-cara yang baik. Kedua, bantu remaja untuk mengerti perubahan-perubahan yang dialaminya. Hormon-hormon baru yang mereka miliki menghasilkan dorongan-dorongan fisik yang harus mereka kelola. Mentor dapat membantu mereka untuk menumbuhkan kendali diri (self control) yang Islami. Ajarkan bahwa wudhu dapat menurunkan kemarahan dan meredam emosi, shalat bisa mencegah mereka dari perbuatan keji, dan puasa dapat mematangkan emosi dan menumbuhkan kemandirian mereka. Tumbuhkan Izzah (kebanggaan) mereka sebagai muslim. Dorong mereka untuk menjaga kesehatan, mengapai prestasi, sehingga mereka mampu menjadi qudwah di lingkungannya. Ketiga, dekatkan mereka pada Al Qur’an. Buat mereka suka berinteraksi dengan Al Qur’an dan terbiasa. Kedekatan remaja dengan Al Qur’an akan menjaga mereka dari pengaruh buruk. Keempat, tumbuhkan Muraqabah mereka pada 4JJ1. Ingatkan mereka untuk takut pada 4JJ1 dan pengawasannya yang tak pernah henti, tanamkan rasa malu dan ajarkan tentang akhlak tehadap diri sendiri. Mentor dapat lebih membantu dengan memberikan contoh-contoh perilaku yang terpuji yang bisa mereka ikuti Membahas tentang remaja tidak ada habis -habisnya. Membina remaja tidak ada henti-hentinya. Kita mengharapkan 4JJ1 dapat melapangkan dada-dada mereka untuk mau menerima hidayah yang datang melalui lisan kita, memudahkan usaha kita, mengeratkan hati kita dan mereka, dan semoga, walaupun mungkin lama, 4JJ1 menggabungkan kita dan mereka dalam barisan pengemban risalahNya. Amiin Yaa Rabbal ‘alamin.


pengalaman psikologi yunie

v Pengalaman pribadi tentang perkembangan psikologi remaja

Terobsesi…………..

Kata itu lebih terasa berat ditelingaku, karena aku lebih senang menyebutkan kata termotivasi. Zaman sekarang tidak sedikit gadis remaja yang mau dengan senang hati malakukan berbagai macam hal dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya demi satu hal “kecantikan” dari mulai membeli produk-produk pemutih kulit, pergi kesalon menghabiskan waktu berjam-jam untuk merawat diri, meluruskan rambut dan lain sebagainya.

Saat banyak orang bingung untuk bisa melangsingkan tubuhnya berbeda tipis denganku. Karena tidak enak dengan kekhawatiran keluargaku yang seringkali mengomentari bentuk tubuhku yang cenderung kurus (padahal aku memang tidak pernah bertubuh gemuk).

Aku memang orang yang agak sulit makan dan porsi makanku pun lebih sedikit dibanding ukuran semestinya. Awalnya, kekhawatiran keluarga tak terlalu kupedulikan karena aku tetap merasa nyaman dengan bentuk tubuhku ini.

Tapi, lama-lama aku mulai mencoba lebih sering makan dan menambah porsi makanku, apalagi kegiatan harianku mulai banyak menyita waktu dan tenaga extra.

Alhasil, setelah beberapa minggu mulai terasa efeknya. Berat badanku bertambah, berbagai kegiatan bias kukerjakan dengan baik dan yang terpenting aku mengurangi kekhawatiran keluarga walaupun ibuku akhirnya harus lebih sering mengganti menu lauk pauk untuk makanku dan lebih sering juga mengingatkan agar pola makanku tidak lagi berubah.

Semoga berat tubuhku bisa terus bertambah, tapi jangan juga terlalu gemuk he…...☺☺☺

By. Yunita Septiani (yunie thea)